Google Translete

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Perhatian :

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR Muslim no. 2674).

Senin, 13 Juni 2011

Menceraikan istri

Assalamualaikum ustadz,,
Saya seorang 21tahun yang punya usaha kecil2an. yang menilkah muda karena terus terang istri saya hamil terlebih dahulu, istri saya 20tahun dan anak saya sekarang berumur hampir 2 tahun. sekarang masih kuliah karena tuntutan orang tuanya,, dia sehari2nya di asrama. pulang hanya hari jum'at sabtu dan minggu sore balik ke asrama. saya pernah merasa tersakiti beberapa kali. pertama dia dulu pernah menjalin teman dekat dengan seorang polisi dan tanpa sepengtahuan saya pernah mendatangi sang laki2 ke asrama polisi. kedua dia pernah menjalin hubungan dengan seorang duda kaya, karna jarang bertemu juga saya tidak tau dia dapat barang2 mewah itu dari mana. dia beralasan itu dari orang tuanya. kedua masalah itu pernah membuat kami hampir bercerai. tapi alhamdulillah kami masih bisa pertahankan. istri saya terus terang kurang baik hubunganya dengan ibu saya. ibu saya selalu sedih ketika istri saya hendak keluar rumah tanpa pamit. saya berusaha menjadi penengah dan alhamdulillah ibu saya bisa mengerti dan istri saya sudah mulai mau cium tangan ibu saya seperti apa yang saya lakukan pada mertua saya. hari jumat lalu dia dia ga pulang karna ada urusan kuliah. sabtu pulang dan minta izin saya untuk dia tidur dirumah orang tuanya. minggu pagi dia minta izin untuk mengajak keluar anak saya bersama keluarganya karna saya tidak bisa karna harus bekerja. minggu siang dia pulang dan dia bilang harus cepat2 karna akan berangkat praktek keluar kota. tidak ada 10 menit hanya mengembalikan anak saya kepada saya. saya sebenarnya masih rindu tapi saya harus bisa mgerti. dia pulang kerumah orangtuanya pukul 14.00 dan setelah dia pamit. tiba2 perasaan saya yang sudah tidak enak berubah jadi tidak karu2an. tanpa pikir panjang, pkl 14.30 saya telfon dia dan ternyata dia berada dirumah temennya laki2 dengan alasan menjenguk karna dia lagi sakit. saya otomatis meradang karna dia tidak bilang sebelumnya. sakit hati mendalam membuat kami bertengkar dan saya merasa sudah tidak cocok. saya tolong minta penerangannya,, apakah saya boleh menceraikannya atau mungkin saya harus berpikir ulang. NB : saya seorang muslim dan sholat saya masih dibawah standart. dalam artian saya masih belum bisa setiap hari 5 waktu. apakah mungkin cobaan ini karna saya yang kurang dekat dengan ALLAH SWT. Saya minta bimbingannya ustadz,
Wassalamualaikum. Wr. Wb..

Assalamu alaikum wr.wb.
Kami ikut prihatin dengan kondisi yang Anda hadapi saat ini. Semoga Allah memberikan kesabaran dan jalan keluar terbaik.
Sikap yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi kondisi di atas adalah sebagai berikut:
1. Perbaiki dan tingkatkan hubungan dengan Allah dengan cara melaksanakan berbagai kewajiban dan menjauhkan segala larangan. Sebab kedekatan dan ketakwaan kita kepada Allah bisa menjadi sebab datangnya solusi terbaik. dengan kata lain Allah akan membantu kesulitan dan berbagai problem yang kita hadapi.
2. Upayakan untuk berkomunikasi dengan isteri secara baik-baik. Berikan nasihat padanya mengenai bagaimana sebetulnya  hak dan kewajiban suami isteri yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Perlu diketahui bahwa berkenaan dengan isteri, tugas utamanya adalah di rumah untuk melayani kebutuhan suami dan anak-anak. ia boleh keluar jika kewajibannya telah terpenuhi, jika mendapat ijin suami, serta keluar untuk sesuatu yang diperbolehkan syariat. namun jika tidak, maka selama ia keluar rumah tanpa ijin suami bahkan dengan murka suami maka laknat malaikat akan bersamanya sebagaimana bunyi hadist Nabi saw.
3. Upayakan untuk menunjukkan akhlak dan perhatian kepada isteri. Barangkali ia sering keluar karena kurang mendapat perhatian yang ckup dari Anda.
4. jika masih tidak ada perubahan, Anda bisa mengajak isteri untuk berkonsultasi dan meminta nasihat orang bjak dan mengerti agama.Iringi ikhtiyar dan usaha Anda tersebut dengan doa kepada Allah Swt.
5. Apabila semua cara sdh dilakukan namun kondisinya malah bertambah buruk, cerai menjadi solusi terbaik meskipun pahit dengan harapan Anda mendapatkan pengganti yang lebih baik.
Semoga Anda sekeluarga diberikan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.
Wassalamu alaikum wr.wb.
sumber:http://www.syariahonline.com/v2/aqidah/menceraikan-istri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Paling Populer

Source : http://adibey.blogspot.com/2010/07/cara-membuat-recent-comment-di-blog.html#ixzz1Qa830wmG