Google Translete

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Perhatian :

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-pahala mereka.” (HR Muslim no. 2674).

Selasa, 14 Juni 2011

Kesulitan Membayar Hutang

Agus Nugraha
Pertanyaan:
Saya punya sejumlah utang pada seseorang dulu di kota saat saya masih kuliah, cuma dari sejak saya belum selesai kuliah ybs sudah pindah ke kota lain, sedangkan keluarganya bahkan nama aslinya saya tidak tahu yang saya kenal hanya nama panggilan"julukan" saja. Jika sampai saya mati saya belum sempat menemukan apalagi membayarnya bagaimana nasib saya di akhirat? adakah cara lain secara syar‘i yang memungkinkan dapat disebut saya telah terbebas dari kewajiban tersebut? Terimakasih.
Jawaban:
Assalamualaikum Wr. Wb. Di zaman modern dan penuh dengan media informasi dan komunikasi ini, anda bisa memanfaatkan beragam media mulai dari surat pembaca di koran, iklan baris, internet dan lain-lain. Berbeda dengan di zaman nabi untuk kasus yang agak mirip, yaitu bila menemukan barang orang, maka perlu datang ke masjid untuk diumumkan di pintu masjid. Jadi silahkan gunakan beragam sarana seperti surat pembaca di koran. Dan bila anda lakukan seperti itu, maka menjadi agak unik. Karena di zaman dimana orang terbiasa melahap apapun yang haram, justru ada orang yang kebingungan ingin mengembalikan hutang. Bahkan mungkin ini bisa menjadi sumber inspirasi buat pembaca lainnya untuk kasus yang sama. Siapa tahu anda malah akan menuai pahala dari suatu amal yang dilatarbelakangi oleh sebuah keikhlasan dan semangat menjaga diri dari harta yang bukan haknya.
Bila usaha anda ini masih belum memberikan hasil, maka anda bisa menulis wasiat kepada keluarga anda dan menitipkan harta itu kepada mereka serta terangkan bahwa anda punya hutang kepada seseorang yang sampai hari ini anda kesulitan untuk menemukannya. Jadi bila nanti anda menghadap Allah, paling tidak anda sudah berniat baik untuk mengembalikannya dan memang anda sudah menitipkan uangnya kepada ahli waris anda. Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan tiap orang akan mendapat sesuatu sesuai dengan niatnya.” Semoga Allah mengembalikan uang itu kepada pemiliknya atau Allah akan membukakan pintu keikhlasan hati si pemilik harta itu selebar-lebarnya sehingga anda bisa melenggang masuk surga. Amien Ya Rabbal ‘alamin.
WallhuAlam bis-Showab. Wassalamualaikum Wr. Wb.
sumber:http://www.syariahonline.com/v2/ekonomi-islam-a-muamalat/kesulitan-membayar-hutang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Paling Populer

Source : http://adibey.blogspot.com/2010/07/cara-membuat-recent-comment-di-blog.html#ixzz1Qa830wmG