Bayi Rewel - Kasur Dipasangi Gunting Dan Jarum

Aris

Pertanyaan:

Assalamualaikum Wr. Wb. Saya baru dianugerahi seorang bayi lebih kurang 1 bulan. Yang jadi permasalahan, saya tinggal bersama mertua yang kejawennya masih kuat sehingga anak kami ditempat tidurnya dipasangi gunting, sisir, cermin dan baju anak tersebut digantungi peniti yang dikasih semacam jimat. Kebetulan anak saya ini sering rewel apalagi malam hari. Saya sedikitpun tidak percaya dengan hal ini begitu juga isteri. Kami juga sudah berusaha untuk memberitahu/mengingatkan tetapi kepercayaan mereka tetap seperti itu. Untuk melawan rasanya tidak sopan. 1. Apakah hal-hal tersebut sudah tergolong syirik, meskipun mertua juga tetap percaya bahwa segala sesuatu itu datang dari Allah SWT dan yang dilakukannya itu hanya ikhtiar? 2. Bila memang syirik apakah kami yang membiarkan ikut tergolong kedalam syirik tersebut? 3. Bagaiman cara yang terbaik bagi kami untuk mengatasi hal ini? Jazakallah Khairon katsiro. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jawaban:

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Bila menilik dari latar belakang perilaku tersebut, maka sulit untuk memisahkannya dengan kepercayaan dan kebudayaan zaman dahulu yang dipercaya nenek moyang di zaman sebelum datangnya Islam ke nusantara. Kepercayaan seperti itu tidak seluruhnya terkikis dan justru merasuk ke dalam kehidupan bangsa ini meski telah memeluk Islam. Sehingga meski tetap mengerjakan shalat, berpuasa, berhaji dan melakukan amal ibadah lainnya sesuai ajaran Islam, tetapi terkadang praktek-praktek seperti itu masih sering kita dapat disana-sini. Padahal logika dan rujukannya tidak pernah jelas. Dari segi logika justru praktek itu lucu dan menggelikan, karena tidak bisa dijelaskan bagaimana hubungan antara gunting yang disimpan di bawah bantal bayi dengan tingkat kerewelannya. Juga cermin, sisir, peniti dan sejenisnya.

Dari segi rujukan, buku atau kitab apa yang menjelaskan hal itu? Kalaupun praktek ini muncul di tengah masyarakat, maka bisa dipastikan datangnya dari mulut ke mulut yang tidak pernah sedikit pun bisa dijamin keshahihannya sampai sumbernya yang pertama. Inilah yang membedakan antara praktek ruqyah dalam Islam dengan praktek non Islami ini. Meski ruqyah secara sain tidak bisa dijelaskan oleh logika, tapi bila dilihat secara jalur rujukannya, kita mendapati alur yang pasti dan akhirnya menjadi logis juga. Karena semua bentuk ruqyah yang kita dapat tidak lain sumbernya dari Rasulullah SAW melalui beribu jalur hadits yang telah diseleksi sedemikian ketat oleh para muhaddits sepanjang zaman.

Jadi dari segi validitasnya tidak mungkin akan terjadi penyimpangan atau penyelewengan. Semua pasti persis sesuai dengan apa yang diajarkan oleh beliau. Dan beliau sendiri adalah Nabi yang turun ke muka bumi sebagai ‘agen resmi’ yaitu Nabi dari Tuhan Yang Maha Benar, Allah Azza Wa Jalla. Karena itu, apa yang diajarkannya itu bisa dipastikan 100% benar dan sah. Meski logika sederhana manusia tidak mampu menjelaskannya, tapi ruqiyah adalah satu-satunya metode untuk menangkal semua bentuk godaan makhluk halus/ghaib yang telah diajarkan secara formal oleh Nabi yang resmi diutus kepada kita. Lalu praktek-praktek yang kita dapati di tengah masyarakat yang tidak sesuai dengan metode Nabawi itu bisa dipastikan salah dan justru akan menambah nilai kemusyrikan. Sedangkan untuk menjelaskan kepada orang tua tentang praktek kemusyrikan ini kembali kepada posisi anda di depan mereka. Bila posisi anda baik, maka secara umum doktrin anti kemusyrikan itu bisa merasuk dengan mudah. Tapi bila posisi anda kuang menguntungkan, maka anda perlu menggunakan siasat fiqih dakwh yang pas dan tepat agar doktrin sedikit demi sedikit masuk sementara hubungan anda dengan beliau tetap baik. Untuk itu bisa saja anda mendatangkan ustaz atau ulama yang mengerti tentang pengobatan ruqiyah yang dibenarkan dalam Islam dan minta beliau menjelaskan secara detail tetang metode itu kepada keluarga anda semua. Lengkapi prestasi pula dengan dalil-dalil yang kuat dari syariat Islam.

Tentunya apa yang ada dalam ruqyah yang Islami itu tidak kalah lengkap dan hebat dari sekedar satu dua informasi tidak jelas dari praktek-praktek musyrik itu. Jadi dalam hal ini kita tidak menafikan kemungkinan bahwa anak itu diganggu ole jin atau makhluq halus. Namun yang ingin kita jelaskan adalah bahwametode penangkalannya ternyata ada dalam Islam dan merupakan metode yang bisa dipertanggung-jawabkan secara syariat Islam. Shahih, benar dan aman dari kemusyrikan. Sementara itu anda pun tidak boleh membenarkan praktek musyrik itu bila masih berlangsung. Justru anda harus memperaktekkan metode ruqyah yang benar dengan banyak-banyak membacakan ayat Al-Quran dan doa-doa yang ma‘tsur dari Rasulullah SAW kepada bayi anda.

Sedangkan semua jimat itu kalo masih mungkin harus dibuang dan dibakar karena itu pada hakikatnya adalah kemusyrikan yang nyata. Tapi kalo tidak mungkin melakukan itu, maka jangan percaya sama sekali akan hal itu dan perbanyaklah bentengi diri dan anak anda dengan bacaaan Al-quran.

Wallahu a‘lam bishshowab. Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

sumber:http://www.syariahonline.com/v2/aqidah/bayi-rewel-kasur-dipasangi-gunting-dan-jarum